By Talita Amanda Azarine
Sudah siang begini aku belum berangkat sekolah. Aku harus menunggu kakakku yang
sedang mandi. Akhirnya selesai juga, aku langsung berangkat sekolah dengan
kakakku menaiki sepeda motor. Yah, bannya agak kempes sedikit, kita memutuskan
untuk
kembali ke rumah untuk memompa bannya. Setelah memompa aku langsung
berangkat dan bergegas karena sudah pukul 06.30.
Aku mempunyai firasat yang tidak enak, dan ternyata benar ban motorku bocor di
jalan. Kakakku bertanya kepada salah satu orang yang tinggal disitu, dan
ternyata tukang tambal yang paling dekat dengan daerah itu lumayan jauh sekitar
1 km. Kamipun berjalan setelah beberapa menit kami sampai ke tukang tambal ban
tersebut, tetapi orang yang biasa menambal sedang pergi mengantar anaknya
sekolah.
Aku dan kakakku berjalan kembali mencari tukang tambal ban yang lain. Ada salah
satu orang yang menunjukan arah tukang tambal ban, kamipun mengikuti saran
orang tadi. Akhirnya kita sampai di tukang tambal ban kedua semoga kali ini
orangnya tidak pergi. Ternyata orangnya ada dan ban motor kamipun ditambal.
Setelah ban selesai di tambal ternyata yang bocor ada dua. Ban kembali
ditambal dan kami kembali menunggu.
Setelah
beberapa menit ban sudah ditambal. Akhirnya kami dapat melanjutkan perjalan.
Setelah sampai sekolah ternyata sudah pukul 08.25. pengalaman ini memang
menyebalkan dan aku tidak ingin pengalaman ini terulang lagi.
No comments:
Post a Comment